Sabtu, 29 Juli 2017

Bali Trip: Ubud & Bebek Tepi Sawah

Baby Sky | |
Assalamu'alaikum...
Bulan Juni lalu , gua sempat jalan-jalan di Bali. Yah anggaplah babymoon (maksudnya jalan-jalan sebelum bayeknya mbrojol heheheh). Ceritanya nebeng suami yang ada program kantor di sana , tapi pas banget bapak ibuku juga ada agenda mau ketemu sahabat di Bali. Waktu ditinggal suami kerja , mampu jalan-jalan sama bapak ibu deh :D

Ubud Sightseeing Trip

Dari beberapa kali ke Bali , belum pernah deh namanya mampir ke wilayah Ubud. Ternyata jalan kalem di Ubud ini sejuk dan menyenangkan sekali. Kami mendatangi daerah di akrab Monkey Forest. Banyak toko-toko lokal yang jualannya unik-unik. Produk-produk organik , high quality aromatherapy & body care , perhiasan-perhiasan kerikil (bukan akik! Hore!) , souvenir kayu , dll.


Sayangnya isi toko nggak boleh difoto , padahal etalasenya cantik-cantik euy. Trus berhubung gua anaknya suka menghargai produk lokal apalagi yang berkualitas , rasanya pengen belanja macem-macem deh. Tapi harus menahan diri , alasannya duit ga boleh dihambur-hamburkan sembarangan XD

Ini ia , belanjaan hasil lapar mata di Ubud....


Yang gua beli (semua ini tokonya di Jalan Dewi Sita Ubud):
  • Sea salt dari Balitaza Green Shop , toko produk-produk natural. Dia juga jual garam mandi , sabun-sabun , bumbu dan rempah... Kenapa beli sea salt? Sepertinya lebih sehat untuk masakan , dan mampu buat garam mandi bila dicampur essential oil :p
  • Essential oil tea tree & lavender dari Blue Stone Botanicals. Range harga oil-nya dari Rp 98.000 - Rp 198.000. Selain itu , Blue Stone juga jual body oil , aroma mist , lip balm , banyak deh! Pengen semua!!
  • Sabun-sabun natural dari KOU Bali. Kalo nggak salah satu batang sabun itu Rp 30-40ribuan. Ada juga sabun sisa cetakan yang dijual gram-gram-an , lebih murah dari yang terbungkus packaging , gua beli yang rose white 2 batang sekitar Rp 43.000. KOU Bali punya toko 1 lagi di akrab Monkey Forest , jual homemade jam (selai) yang enak banget! Sayang nggak sempat ke sana.
Foto toko Blue Stone Botanicals , diambil dari webnya. 
Harga barang-barang di Ubud menurutku cukup mahal , mungkin alasannya mengikuti standar harga bule =_= Tapi kualitas produknya memang bagus sih , beda dengan yang di emperan Kuta. Aromaterapi-nya pun bukan yang murahan.


Oiya , yang menyenangkan di Ubud selain suasananya yang tenang dan tenang (beda 180 derajat sama daerah Kuta/Legian) yaitu banyak resto vegetarian dan organik. Karena bule-bule yang ke Ubud biasanya pegiat yoga , yang sebagian besar memang gak makan daging. Makara , banyak pilihan makanan halal deh :D

Aku sempat beli es krim vegetarian (insya Tuhan halal yaaa , alasannya gelatinnya bukan babi). Yummy!

Kalau gua browsing , di Ubud juga banyak art gallery & pura yang menarik untuk dikunjungi. Sayangnya , alasannya sudah capek , bapak ibu ngajak segera balik ke daerah Kuta untuk check in hotel.

Bebek Tepi Sawah Ubud

Sudah banyak cabang Bebek Tepi Sawah , bahkan di Jakarta pun ada. Tapi yang otentik bener-bener di pinggir sawah ya resto yang di Ubud ini!


Meski hari Selasa (bukan weekend) , Bebek Tepi Sawah tetap ramai dikunjungi wisatawan. Ada bis-bis yang parkir. Beruntung gua kesana dengan bapak ibu di jam setelah makan siang , sekitar jam 3-an. jadi rombongannya sudah mau pulang.

Ibu , bapak , gua , dan dedek (4 ,5 bulan di dalam perut :3)

Kami dapat tempat di gubuk lesehan. Untuk naik ke lesehannya yang cukup tinggi , harus agak manjat. Belakangan gua mengalami gangguan kehamilan sakit tulang bawah ak.a pelvic pain kayaknya gara-gara manjat + turun dari gubukan ini =_=" Lagian hamil kok pencilakan Yak...

Aku merasakan menu khasnya , angsa goreng :D Bebeknya besar dan garing , dilengkapi 3 jenis sambal (salah satunya sambal matah). Selaku orang Suroboyo , gua sih lebih suka angsa Surabaya-an yang dagingnya lebih lembut & berair plus kremesan dan minyak-minyak jelantah hahahahaha... Tapi rasa angsa tepi sawah ini enak kok , jangan dibandingkan sama angsa Surabaya alasannya cita rasanya beda.


Minuman air kelapanya mantep banget , benar-benar kelapa asli! Dijamin kembung. Makan bertiga dengan bapak ibu , cukup pesan 2 kelapa.


Makan angsa sambil menikmati pemandangan begini... Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan?? BTW kata ibu , di isu terkini padi pemandangannya lebih indah lagi... Yaitu dikala tanaman padinya mulai tinggi menjelang siap panen.


Ada bak lotus juga , bunga-bunganya bermekaran. I wouldn't mind coming back here again :")

Tapi memang sih , untuk mencapai Bebek Tepi Sawah butuh perjuangan. Sekitar 2 jam naik kendaraan beroda empat dari daerah Kuta. Mungkin lain kali bila ke Bali lagi mampu dipertimbangkan menginap semalam di daerah Ubud , puas-puasin jalan-jalan di udara segar & kulineran ^^ Lalu , ternyata di Bebek Tepi Sawah Ubud ini juga ada villa yang disewakan lho. Hihihihii asik juga bila nginap situ.

Kamu punya objek wisata atau restoran favorit di sekitar Ubud?

Cerita lain wacana Babymoon
Babymoon to Singapore #1: Prolog & Persiapan
Babymoon to Singapore #2: Gardens by The Bay
Babymoon to Singapore #3: Museum Trip di Sentosa Island

Tidak ada komentar:

Posting Komentar