Alhamdulillah setelah menempuh perjalanan panjang bersama si bayi ke Tarakan , kami mampu beristirahat di hotel Swiss-Belhotel. Hotel kuno , yang konon sudah paling indah di Tarakan hehehe.
Hari pertama di Tarakan , saya dan baby Z main ke rumah oom S & tante N dari pihak suami , sementara pak suami kerja. Hari kedua , suami sudah selesai pekerjaannya. Kami sekeluarga diajak city tour oleh oom S dan tante N.
Karena ada Jum'atan dan beberapa hal lain , kami gres cabut dari rumah sekitar pukul 3 sore. Walah sebentar juga sudah magrib yakkk :p Cukupkah waktu sesingkat itu untuk berkeliling Tarakan??
Setelah kenyang , barulah kami jalan-jalan.
Kami cuma mampir sebentar di sini. Kata oom S , "Sebagai syarat aja , pernah menjejakkan kaki di Pelabuhan Tarakan..." Hehehe baiklah deh oom. Untuk foto-foto sebentar , kami memarkirkan kendaraan beroda empat nggak hingga 5 menit di daerah parkir kendaraan beroda empat angkut barang.
Menurut kisah tante N , beberapa kali ia mengajak tamu ke Hutan Mangrove ini , biasanya sih ketemu bekantan sedang berkeliaran di atas pohon. Untungnya , bekantan tersebut nggak pernah gangguin insan yang lewat. Sayang di kesempatan ini kami nggak bertemu kanjeng mas bekantan.
Sayang nggak ada foto , alasannya yakni dikala kami keliling , hujan rintik-rintik sedang turun. Kami keliling 1 putaran sambil naik mobil.
Di pinggir pantai ini , banyak warung es kelapa dan seafood. Duh kebayang enak banget jika kalem di pantai sambil minum es kelapa. Tapi alasannya yakni hujan , pantai dan warung makan sepi semua.
Juga nggak sempat ke rumah adat! Jauh-jauh ke Kalimantan nggak lihat rumah adat?? Apakah ini membuktikan harus ke Tarakan lagi? Hehhehe..
Belanja Oleh-oleh
Selain itu , jika yang suka minuman impor khas Malaysia menyerupai teh tarik , white coffee , matcha tea latte , milo dan kawan-kawan , di Tarakan banyak toko yang jual lho! Tokonya ada di sepanjang jalan setelah dari pelabuhan SDF (maaf lupa nama jalannya!). Selain jual minuman , banyak cemilan Malaysia menyerupai oat cookies , juga snack lokal Tarakan. Kami menyempatkan ke toko ini di malam hari , belanja banyak , pribadi dibungkus kardus. Siap dibawa sewaktu pulang besok.
Pada jadinya , tibalah waktu pulang ke Jakarta. Ternyata seru juga ke Tarakan. Makara aib deh , pada awalnya saya agak malas ke sini alasannya yakni nggak tahu objek wisata apa yang menarik. Nyatanya kami pulang dengan membawa kenangan , perjalanan paling jauh so far bersama si bayi.
Bye Tarakan! Next time ke mana lagi yaaa? :D
Hari pertama di Tarakan , saya dan baby Z main ke rumah oom S & tante N dari pihak suami , sementara pak suami kerja. Hari kedua , suami sudah selesai pekerjaannya. Kami sekeluarga diajak city tour oleh oom S dan tante N.
Karena ada Jum'atan dan beberapa hal lain , kami gres cabut dari rumah sekitar pukul 3 sore. Walah sebentar juga sudah magrib yakkk :p Cukupkah waktu sesingkat itu untuk berkeliling Tarakan??
Rumah Makan Gudeg Bu Harman
Pertama-tama , kami mengisi perut dahulu di restoran gudeg yang cukup hits di Tarakan. What? Ada resto gudeg Jawa di Kalimantan? Surprisingly , tempatnya cukup cozy. Ada daerah duduk-duduk , juga ada daerah lesehan. Menu yang dijual pun cukup beragam dari menu Indonesia , menu Western , hingga kopi-kopian ala cafe (karena restonya jadi satu dengan kafe Malabar Coffee).Setelah kenyang , barulah kami jalan-jalan.
Pelabuhan Tengkayu I / SDF Tarakan
Tempat pertama yang kami kunjungi yakni Pelabuhan Tengkayu I atau biasa disebut Pelabuhan SDF. Lihat apa di sini? Lihat kehidupan kelautan di Tarakan :D Pelabuhan ini cukup sibuk , daerah berlabuhnya kapal-kapal yang mengangkut insan dan barang-barang.Kami cuma mampir sebentar di sini. Kata oom S , "Sebagai syarat aja , pernah menjejakkan kaki di Pelabuhan Tarakan..." Hehehe baiklah deh oom. Untuk foto-foto sebentar , kami memarkirkan kendaraan beroda empat nggak hingga 5 menit di daerah parkir kendaraan beroda empat angkut barang.
Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan , Tarakan
Selanjutnya kami pergi ke hutan Mangrove. Di sini tinggal Bekantan (tau maskotnya Dufan? Itu namanya Bekantan - siapa tau kau belum tau hihihi) , fauna asli dari Kalimantan. Hutan mangrove di sini sangat rimbun dan sejuk. Tiket masuknya hanya Rp 3.000 per orang!Menurut kisah tante N , beberapa kali ia mengajak tamu ke Hutan Mangrove ini , biasanya sih ketemu bekantan sedang berkeliaran di atas pohon. Untungnya , bekantan tersebut nggak pernah gangguin insan yang lewat. Sayang di kesempatan ini kami nggak bertemu kanjeng mas bekantan.
Universitas Borneo Tarakan
Seru juga lho keliling universitasnya orang lain. Kampusnya rimbun dan asri , beda sama kampusku dulu (ITS , di Surabaya) yang agak gersang hahahaha. Namanya juga beda tanah sih ya , Surabaya kan emang panas. Kalo di Kalimantan , terkenal dengan hutan hujan-nya. Siang panas , malam dingiiiin.Sayang nggak ada foto , alasannya yakni dikala kami keliling , hujan rintik-rintik sedang turun. Kami keliling 1 putaran sambil naik mobil.
Pantai Amal
Pantai ini sangat akrab dengan Universitas Borneo. Lagi-lagi , sayang hujan masih berlangsung. Kami nggak sempat turun , hanya melihat pemandangan dari mobil. Kasihan si bayek jika kehujanan.Di pinggir pantai ini , banyak warung es kelapa dan seafood. Duh kebayang enak banget jika kalem di pantai sambil minum es kelapa. Tapi alasannya yakni hujan , pantai dan warung makan sepi semua.
Objek Wisata Lainnya?
Ada Wisata Taman Anggrek Tarakan yang kami lewati sepulang dari Pantai Amal! Duhhhh kepingin banget mampir , tapi kami dikejar waktu menjelang magrib dan hujan pun masih aja turun. Padahal dari jauh taman anggreknya kelihatan instagrammable & bloggable banget >_<Juga nggak sempat ke rumah adat! Jauh-jauh ke Kalimantan nggak lihat rumah adat?? Apakah ini membuktikan harus ke Tarakan lagi? Hehhehe..
Belanja Oleh-oleh
Selain itu , jika yang suka minuman impor khas Malaysia menyerupai teh tarik , white coffee , matcha tea latte , milo dan kawan-kawan , di Tarakan banyak toko yang jual lho! Tokonya ada di sepanjang jalan setelah dari pelabuhan SDF (maaf lupa nama jalannya!). Selain jual minuman , banyak cemilan Malaysia menyerupai oat cookies , juga snack lokal Tarakan. Kami menyempatkan ke toko ini di malam hari , belanja banyak , pribadi dibungkus kardus. Siap dibawa sewaktu pulang besok.
Pada jadinya , tibalah waktu pulang ke Jakarta. Ternyata seru juga ke Tarakan. Makara aib deh , pada awalnya saya agak malas ke sini alasannya yakni nggak tahu objek wisata apa yang menarik. Nyatanya kami pulang dengan membawa kenangan , perjalanan paling jauh so far bersama si bayi.
Lepas landas dari bumi Tarakan , pic taken with my phone in airplane mode |
Bye Tarakan! Next time ke mana lagi yaaa? :D
0 Response to "Jalan-jalan di Tarakan dalam 1 Hari"