Latest News

Babymoon to Singapore #1: Prolog dan Persiapan

Baby Sky | |
Assalamu'alaikum penonton!
Seminggu lalu , gue dan suami berlibur singkat ke Singapura , walau kondisi sedang berbadan dua *eaaaa.... Rencana perjalanan ini tercetus hanya dalam waktu seminggu sebelum berangkat. Gara-garanya: denger gosip ada ekspo Tulipmania di Gardens by The Bay Singapura hingga 10 Mei 2015! Aih mepet! Suamiku , ke sana yoook!!!!

Berhubung semenjak hamil gue nggak pernah ngidam aneh-aneh , cuma ngidam liat bunga tulip aja (:p) suami pun mengabulkan undangan istrinya. Ditambah , kami sudah rindu jalan-jalan berdua... yang mana tak lama lagi sepertinya sulit untuk dilakukan. Alhamdulillah gue sudah mengantongi surat keterangan dari obgyn bahwa gue boleh naik pesawat. Maka bismillah , rencana mampu dijalankan!

Tulipmania ekspo tulip Singapore
Melihat tulip di Festival Tulipmania 2015 , hari terakhir!

Apa aja sih yang harus disiapkan sebelum babymoon?


  1. Yang pasti , bukti bahwa kau mampu melaksanakan perjalanan ini. Untuk bumil , biasanya dokter gres mengijinkan pergi-pergi naik pesawat setelah bulan ketiga kehamilan. Mual-mual sudah berkurang , risiko keguguran sudah jauh lebih kecil , dan kondisi bumil sudah lebih segar dibandingkan ketika trimester pertama. Untuk jaga-jaga , bawa surat keterangan dari obgyn.
  2. Nggak terlalu ngoyo merancang itinerary. Orang lagi hamil kan lebih gampang capek , jadi pasti bakalan butuh banyak duduk dan santai-santai. Belum lagi trip beberapa kali sehari ke toilet , juga ke tempat beli cemilan alasannya yaitu lapar terus.
  3. Anggaran lebih banyak. Alasannya , alasannya yaitu (1) hotel harus di tempat yang strategis. Untuk di Singapura , paling enak erat stasiun MRT dan erat daerah restoran / mall. Pastinya hotel strategis jauh lebih mahal dibandingkan hostel / dorm yang untuk mencapainya harus jalan kaki >10 menit (ya jaman single dulu sih masih enak aja tidur di dorm backpacker). Dan (2) harus rajin beli camilan sehat ibarat jus dan buah-buahan , yang di negeri seberang harganya nggak semurah di negeri sendiri.
  4. Bawa botol minum dan tempat bekal. Karena setelah masuk ruang tunggu pesawat , botol mampu diisi air :D Begitu hingga di airport Changi pun gue mengisi ulang botolku hehehehe (kayaknya cuma orang Indonesia ya yang hobi isi botol). Kalau tempat bekal , alasannya yaitu semoga mampu bungkus makanan berlebih untuk dicemilin di jalan , atau untuk diisi buah-buahan.
  5. Pakai sepatu yang nyaman untuk jalan. Aku menggunakan sepatu kets selama 4 hari perjalanan. Bye-bye flat shoes cantiiiik.... Di penghujung hari , jalan dengan kets aja masih pegal-pegal , apalagi pakai sepatu cantik??

Itinerary 4 hari 3 malam di Singapura

Merujuk pada poin nomor 2 di atas , itinerary kami benar-benar santai. Sebelumnya , kami sudah pernah mengunjungi Singapura , jadi acara ibarat melihat Merlion , berkunjung ke Chinatown , atau shopping di Mustafa Center mampu diabaikan hehehee...

Aku bikin itinerary detail banget , semoga terang mau kemana dan terutama: kapan makan & sholatnya. Lengkap dengan browsing tempat sholat di lokasi wisatanya , alasannya yaitu sulit cari mushola di Singapur. Sebenarnya sih masih ada kolom budget , dimana gue masukkan harga tiket pesawat , simulasi biaya tiket MRT (bisa dicoba di sini) , budget makan , hingga objek wisata yang dituju sehingga pengeluaran mampu lebih terkontrol.


Apaan tuh itinerary hari-1 cuma ke Orchard? Hahahaaa ya gak papa lah... Namanya juga mau nyantai , sisa setengah hari. Agak terlalu ambisius ketika awalnya gue masukkan Gardens by The Bay di hari pertama. Ke Orchard ini tujuannya mau lihat-lihat jam tangan (lihat doank , kagak beli) , dan nyariin titipan makeup-nya ibu mertua. Dan mau makan es potong khas Orchard (tapi akibatnya gak beli sih , lagi gak pengen).

Memilih kartu untuk perjalanan MRT

Berdasarkan simulasi biaya MRT , gue memutuskan untuk membeli kartu EZ Link di customer centre MRT Terminal 2 , Changi. Ada banyak sekali macam pilihan kartu MRT , misalnya Tourist Pass (untuk 3 hari bebas saluran MRT & bus , kita harus beli kartu senilai SGD 30 , yang apabila kartunya dikembalikan kita mampu mendapat return deposit SGD 10). 

Kalau kita nggak berencana ke banyak tempat , mampu juga beli tiket sekali jalan menggunakan mesin tiket yang tersedia di seluruh stasiun MRT Singapura. 

Nah , jika kartu EZ Link , bentuknya berupa kartu yang dapat di-top up. Harga kartunya SGD 12 , sudah termasuk isi SGD 7 untuk melaksanakan perjalanan (biaya kartu SGD 5). Keuntungannya , harga tiket MRT dari kartu pre-paid lebih murah daripada jika beli tiket sekali jalan. Jika kita kebanyakan top-up , uang kita juga mampu diambil kembali dengan mengembalikan kartu tersebut di customer centre MRT (tapi harga kartu SGD 5-nya nggak balik ya!).

Pada simpulan perjalanan , setelah dihitung-hitung , memang dengan kartu EZ Link biaya transport kami lebih hemat beberapa dolar ketimbang beli kartu Tourist Pass. Untuk backpacker yang mau keliling Singapura sampe gempor dalam waktu kurang dari 3 hari , tourist pass bisa jadi pilihan hemat.

Akhir kata , tunggu kisah selanjutnya...
Persiapan sudah , hotel sudah dipesan , objek wisata pun sudah beli tiket online. Mari berangkaaaat! Untuk detail perjalanan di Singapura dan drama-drama-nya , tunggu postingan selanjutnya ya! :D

Trick Eye Museum Sentosa Singapore
Naik bebek di Trick Eye Museum , Singapura
Bahagia tiada terkira dehhhh mampu hanimun lagi bersama suami! *ihiiiyyyyyyy

0 Response to "Babymoon to Singapore #1: Prolog dan Persiapan"